Selasa, 27 Desember 2016

Siapa Bilang Indonesia Itu Negara 6 Agama?

Berawal dari pertanyaan seperti pada judul yang sedikit nyinyir. Indonesia sebenarnya memiliki enam Agama resmi yang tertuang dalam UUD 1945 yaitu Islam, Kristen protestan, Khatolik, Hindu, Budha, dan Konghucu. Namun, mayoritas penduduknya atau sekitar 86% dari total penduduk indonesia, memeluk agama Islam. Sementara 14% sisanya adalah agama di luar islam.
Lalu, apa maksud pertanyaan diatas? ini lebih seperti sindiran, karena satu agama mendominasi dan lima sisanya bagaikan pelengkap saja. Bahkan, ketika ada pemicu dimana berawal dari pertanyaan "bolehkah orang islam memilih pemimpin non muslim?" Sampai kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh salah satu cagub pilkada DKI Jakarta 2017 yang juga sebagai gubernur petahana (non aktif) yaitu Basuki Tjahja Purnama, alias Ahok. Muncul desas - desus wacana ada oknum sekelompok orang yang ingin mendirikan khilafah atau menjadikan Indonesia sebagai negara Islam.

Indonesia sendiri menduduki peringkat pertama, sebagai pemeluk agama islam terbesar di dunia. Padahal indonesia bukanlah negara islam seperti arab saudi, mesir, atau negara timur tengah lainnya yang segala hukum kenegaraan atau sanksi nya ber asas-kan islam. Mungkin sebutan yang tepat untuk sekarang adalah negara berpenduduk mayoritas islam terbesar di dunia. Tidak heran jika isu wacana tersebut muncul atau dimunculkan ke permukaan oleh beberapa golongan.

"Indonesia itu sebenernya sudah menjadi negara islam." Pernyataan ini mungkin ada benarnya, merupakan gambaran dari kondisi yang ada saat ini. Misalnya tercermin dari Kemenag (Kementrian Agama), saya sebenarnya belum tahu anggota dari kemenag apakah mewakili enam agama resmi di indonesia atau malah hanya mayoritas saja yang diurusi. Ketika saya kroscek ke situs resmi nya, memang benar terdapat subkanal berbagai macam agama, namun entah kenapa nuansa nya sangat kental dengan  Islam, pun dari berita-berita yang tertera di muka halaman nya.

Namanya juga Kemenag, seharusnya memang terdiri dari berbagai macam agama di indonesia, dan saya juga belum pernah mendengar Menteri Agama di ketuai oleh orang yang beragama di luar Islam. Mungkin juga karena "lho wong penduduknya mayoritas muslim kok, masa di pimpin sama yang minoritas."

Contoh lainnya yaitu ketika di sekolah, Pertama saat upacara, pembacaan doa menggunakan doa umat muslim, mungkin ada beberapa sekolah yang menggunakan dua ucapan doa, yaitu doa-doa umat islam, dan menggunakan doa umum berbahasa indonesia. Kedua, uniform atau baju seragam sekolah di hari jumat. Sekolah terkesan memaksa murid-muridnya untuk memakai baju yang sama, yah memang namanya juga seragam, sudah pasti sama semuanya. Namun masalahnya adalah, hari jumat biasanya sekolah SD, SMP maupun SMA umumnya memakai baju muslim atau biasa disebut baju koko, dimana sebenarnya baju itu identik dengan umat muslim.
Hal-hal ini memang baik, sangat baik malah, karena itu akan menguntungkan kita pastinya sebagai muslim.

Malah dulu sempat ada isu dari kepemimpinan Presiden Jokowi untuk menghapus Kementrian Agama dan menggantinya dengan Departemen Keagamaan, isinya adalah himpunan atau wadah dari berbagai macam agama yang berada di naungan yang sebagai tempat perundingan atau musyawarah terhadap kasus-kasus atau isu-isu yang sedang dihadapi, dan hal ini sempat menjadi kontroversi karena masyarakat langsung memposisikan diri mereka di sisi pro dan kontra terhadap hal itu, padahal ini masih sebatas isu.

Keadaan ini memang sangat wajar, karena jika kita tinggal di negara yang bukan bermayoritas muslim seperti negara di belahan barat bumi, kondisi sebaliknya yang akan terjadi. Sudah sepatut nya kita muslim bersyukur atas apa yang telah diberikan Allah SWT untuk Indonesia kita tercinta ini.




0 komentar: